I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
kehidupan manusia ternak memiliki peran yang penting sebagai penghasil produk
atau jasa yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Produk-produk ternak
seperti susu, daging, telur, dam kulit. Tuntutan akan produk atau jasa yang
dihasilkan ternak semakin meningkat baik
secara kualitas maupun secara kuantitas sejalan dengan meningkatnya taraf hidup
manusia.
Bibit
ternak merupakan sarana produksi pembudidayaan ternak yang penting dan
strategis dalam menyadiakan pangan asal ternak yang berdaya saing tingg, karena
bibit ternak sangat penting dalam usaha peningkatan produksi dan mutu hasil.
Sifat kualitatif adalah sifat bangsa
ternak yang tidak dapat diukur melainkan klasifikasi individunya masuk dalam
satu dari dua kelompok atau lebih, sifat ini dapat dilihat dari kenampakan yang tidak dapat diukur dan
tidak ada hubungannya dengan kemampuan produksi.
Sifat
kuantitatif adalah sifat yang tidak tampak dari luar dan tidak dapat diamati
dengan mata telanjang, tetapi dapat diukur dengan satuan tertentu. Sifat
kuantitatif sangat berhubungan dengan prouksi. Sifat kuantitatif dipengaruhi
sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans dan epistatik
dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik), menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat
kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara
nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal. Karena jumlah yang besar dan saham
masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang
tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk
mengetahui sifat kualitatif dari ternak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang dapa dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.
apa saja ciri-ciri
kuantitatif dan kulitatif yang dimiliki ayam ?
2.
bagaimana cara
perhitungan berst badan pada ayam ?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1.
Mencatat ciri-ciri
kuantitatif dan kualitatif pada ayam.
2.
Mencatat dan mengetahui
berat badan yang dimiliki ayam.
D. Manfaat
Adpun manfaat yang dapat diperoleh dalam praktikum ini yaittu :
1.
Dapat mengetahui cara
perhitungan berat badan pada ayam ?
2. Dapat
mengetahui ciri kualitatif dan kuantitatif yang dimiliki ayam ?
II.
KAJIAN TEORI
A.
Ayam Kampung
Sumber daya genetik
hewan (animal genetic resources) adalah populasi hewan yang masing-masing
spesies, yang secar genetik dan terbentuk dalam proses domestikasi yang
digunakan untuk produksi pangandan pertanian, termasuk kerabat populasi
tersebut yang masi liar (Tetty dalam Yuliza 2009).
Mansjoer dalam Subekti
(2011) menyatakan bahwa ayam
Kampung merupakan ayam asli
indonesia yang masih memiliki gen asli sebanyak lebih 50 %.
Adanya variasi genetik yang tinggi dari
ayam Kampung menunjukan adanya potensi
untuk dilakukannya perbaikan mutu
genetik. Oleh karena itu diperlukan
data dasar mengenai
sifatsifat kualitatif dan
kuantitatif ayam Kampung untuk
mempertahankan kemurnian
serta pelestarian sumber daya genetik ayam Kampung (Mansjoer
dalam Subekti, 2011).
Ayam kampung
mudah dikenali karena
banyak berkeliaran di desa-desa
hampir di seluruh
wilayah Indonesia.
Penyebaran ayam kampung
merata di seluruh pelosok
Indonesia dan kehidupannya
benar--benar telah menyatu
dengan masyarakat.
Keanekaragaman ayam kampung
dalam satu wilayah masih
sangat besar dan
bervariasi dalam warna
bulu, bobot badan, pertumbuhan dan produksi telur (Sartika & Iskandar,
2007).
B. Sifat Kualitatif
Ayam Kampung
Karakteristik atau
penampilan seekor ternak dapat
dibedakan atas sifat
kualitatif maupun sifat kuantitatif. Sifat kuantitatif umumnya
dipengaruhi oleh faktor genetik dan
factor lingkungan, serta umumnya
mempunyai kaitan erat
dengan sifat ekonomis
seekor ternak seperti produktivitas
dan reproduktivitasnya
(Noor, 2008).
Siswandi Dalam Subekti
(1996) melaporkan bahwa warna dasar bulu ayam Kampung jantan
adalah hitam, sedangkan
pada bulu bagian leher
dan punggung berwarna keemasan. Bulu
sayap dan ekor berwarna
hitam diselingi satu
atau dua lembar bulu
berwarna putih. Dimana warna
bulu ayam jantan
yang banyak ditemukan adalah
hitam dan sangat jarang
yang berwarna polos. sedangkan ayam Kampung
betina umumnya. berwarna hitam
berbintik putih atau bintik coklat.
C. Sifat
Kuantitatif Ayam Kampung
Sifat kuantitatif
dipengaruhi sebagian besar pasangan gen yang berperan secara aditif, dimonans
dan epistatik dan bersam-sama dipengaruhi oleh lingkungan (non genetik), menghasilkan ekspresi fenotip sebagai sifat
kuantitatif. Keragaman sifat kuantitatif bersifat kontinyu berkisar antara
nilai minimum dan maksimum dan menggambarkan suatu distribbusi normal. Karena jumlah yang besar dan saham
masing-masing alel yang kecil maka peranan gen secara sepasang demi sepasang
tidak penting. untuk mengetahui produksi suatu ternak sangat penting untuk
mengetahui sifat kualitatif dari ternak (Anonim, 2014).
III.
METODE PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada
hari sabtu tanggal 11 Oktober 2014 pukul
09.00 sampai selesai dan bertempat di Kandang Peternakan Universitas Halu Oleo.
B.
Alat dan Bahan
Alat yang diggunakan dalam praktikum ini yaitu :
-
Alat tulis
-
Meteran
-
Timbangan
-
Ayam jantan
-
Ayam betina
C. Prosedur Kerja
a. Membawa
alat
b. Mengamati
ciri-ciri yang dimiliki ayam
c. Mengukur
panjang seng, panjang kepala, lebar kepala, panjang badan, lingkar dada,
menimbang berat badan.
d. Mencatat
hasil pengamatan
e. Membuat
laporan.
IV. HASIL PRAKTIKUM
Karasteristik ternak ayam terbagi dua yaitu berdasarkan
sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Dalam praktikum ini terdapat 8 hasil
pengamatan. Sifat kualitatif pada ternak ayam kampung dapat dilihat pada tabel
1.
Tabel 1. Hasil pengamatan terhadap sifat kualitatif
ayam kampung
Hasil pengamatan kelompok
|
Jeni kelamin ayam yang diamati
|
Sifat kualitatif
|
|||
Warna bulu
|
Warna paruh
|
Warna seng
|
Bentuk jengger
|
||
I
|
Jantan
|
Hitam kemerah-merahan
|
Hitam
|
Kuning
|
Mawar
|
II
|
Jantan
|
Putih
|
Kuning
|
Kuning
|
Tunggal
|
III
|
Jantan
|
Hitam kemerah-merahan
|
Hitam
|
Hitam
|
Tunggal
|
IV
|
Jantan
|
Kuning
|
Hitam
|
Putih
|
Mawar
|
V
|
Betina
|
Putih
|
Kuning
|
Kuning
|
Tunggal
|
VI
|
|
|
|
|
|
VII
|
Betina
|
Coklat
|
Hitam
|
Kuning
|
Mawar
|
VIII
|
Jantan
|
Coklat
|
Hitam
|
Putih
|
Mawar
|
Sifat kuantitatif ternak ayam
kampung dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan terhadap sifat kuantitatif
ayam kampung
Hasil pengamatan kelompok
|
Jenis kelamin ayam yang diamati
|
Sifat kuantitatif
|
||||||
PB (cm)
|
LD (cm)
|
BB (kg)
|
PS (cm)
|
LK (cm)
|
PK (cm)
|
DS (cm)
|
||
I
|
Jantan
|
22
|
31
|
1,72
|
11
|
1,8
|
3,12
|
|
II
|
Jantan
|
19
|
31
|
1,78
|
10,5
|
2,3
|
5,5
|
1,2
|
III
|
Jantan
|
26
|
31
|
1,78
|
4,5
|
3
|
7,3
|
1,5
|
IV
|
Jantan
|
20,5
|
28,5
|
1,93
|
9
|
3
|
6
|
1,1
|
V
|
Betina
|
19
|
31
|
1,78
|
10,5
|
2,3
|
5,6
|
1,2
|
VI
|
|
|
|
|
|
|
|
|
VII
|
Betina
|
18
|
22
|
1,55
|
7
|
2,5
|
4
|
1,2
|
VIII
|
Jantan
|
17
|
22
|
0,84
|
8
|
2,5
|
4
|
0,9
|
Keterangan : PB
= panjang badan
LD =
lingkar dada
BB =
berat badan
PS =
panjang seng
LK =
lebar kepala
PK =
panjang kepala
DS =
diameter seng
V.
PEMBAHASAN
A.
Pengamatan Berdasarkan Sifat Kualitatif
Sifat
kualitatif pada ayam kampung ditentukan
oleh sejumlah gen yang berperan, sehingga terdapat banyak perbedaan yang tampak
antara ayam kampung yang satu dengan ayam kampung yang lainnya dalam suatu
populasi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan berdasarkan warna bulu pada
jantan ada yang berwarna hitam
kemerah-merahan, berwarna coklat, putih, dan berwarna kuning. Sedangkan warna bulu pada ayam betina
berfariasi pula yaaitu ada yang bewarna coklat, berwarna putih, dan ada yang
berwarna hitam.
B. Pengamatan Berdasarkan sifat Kuantitatif
Sifat kuantitatif pada
ayam kampung banyak ditentukan atau dipengaruhi oleh lingkungan dan sedikit
gen. Sifat kuantitatif pada ternak ini hanya dapat diketahui setelah melakukan
pengukuran terhadap bobot badan, lingkar dada, panjang seng, panjang kepala,
lebar kepala, panjang badan, dan ukuran-ukuran lainya. Sifat kuantitatif antara
ayam kampung yang satu dengan ayam kampung yang lain tentu saja berbeda dalam suatu populsi. Dari hasil
pengamatan lingkar dada pada ayam kampung jantan berfariasi yaitu ada yang 31
cm, 22 cm, dan 28,5 cm. Lingkar dada
pada beetia berfariasi pula yaitu ada yang 31 cm, 25 cm, dan 22 cm.
VI.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Penuntun Praktikum Dasar Genetika Ternak Sifat Kualitatif
dan Sifat Kuantitatif Pada Ternak. UHO. Kendari.
Noor, R.R.
2008. Genetika Ternak.
Penebar Swadaya. Jakarta
Mansjoer dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu
Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.
Sartika,
T. & Iskandar
S. 2007. Mengenal Plasma Nutfah
Ayam Indonesia dan
Pemanfaatannya. Balai Penelitian Ternak Puslitbangnak. Bogor.
Siswandi dalam Subekti. 2011.Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu
Kabupaten Solok Selatan. Universitas Andalas. Padang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar