Rabu, 26 April 2017

APORAN PRAKTIKUM ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK “PENANAMAN RUMPUT GAJAH”

LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU TANAMAN MAKANAN TERNAK
“PENANAMAN RUMPUT GAJAH”




OLEH :

NAMA                       : Gorisman Matualesi
NIM                            : L1A1 13 009
KELAS                      : A
KELOMPOK            : 1
ASISTEN P               : LA ATRI




FAKULTAS PETERNAKAN
JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014



I.          PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Hijauan merupakan sumber makanan utama bagi ternak ruminansia untuk dapat bertahan hidup, berproduksi serta berkembangbiak. Produksi ternak yang tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup dan kontinyu. Sumber utama hijauan pakan adalah berasal dari rumput. Salah satu rumput yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak ruminansia adalah rumput gajah (Pennisetum purpureum). Rumput ini merupakan salah satu rumput unggul tanpa adanya persilangan dengan rumput lainnya. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) ini mempunyai produksi yang cukup tinggi, anakan yang banyak dan mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak keras serta mempunyai ruas-ruas yang pendek, daunnya lebih lebar.
Pengolahan tanah pada lahan yang akan ditanami rumput gajah pada umumnya seperti pengolahan pada lahan pertanian pada umumnya.Penanaman rumput gajah yang juga memperhatikan jarak tanamnya agar tanaman tumbuh dengan baik maka pengolahan lahan yang paling efisiean dengan menggunakan cara Optimum tillage yaitu pengolahan tanah yang hanya mengolah bagian yang akan ditanami rumput gajah tersebut.Apabla melakukan cara pengolahan lahan lainnya seperti pengolahan maksimum,pengolahan minimum bahkan tidak dilakukan pengolahan maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman rumput gajah akan terganggu dan mungkin akan mengalami kegagalan saat panen.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan hijauan makanan ternak perlu dilakukan penanaman hijauan pada lahan yang subur. Penanaman hijauan makanan ternak pada lahan yang subur akan menghasilkan produktivitas hijauan makanan ternak yang lebih baik dibandingkan pada lahan kritis atau kurang subur. Selama ini yang menjadi kendala peternak adalah berkurangnya lahan subur untuk menanam hijauan makanan ternak karena adanya alih fungsi lahan, perumahan, industri, persawahan, perkebunan, dan sebagainya.
Dengan adanya penjelasan diatas, maka mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana cara penanaman dan pertumbuhan tanaman rumput gajah. Hal ini dapat diwujudkan dengan melakukan praktikum tentang penanaman rumput gajah.

B.       Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya praktikum mengenai penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui metode penanaman rumput gajah.
2.      Untuk mengetahui pertumbuhan rumput gajah.

C.      Manfaat
Manfaat yang didapatkan dengan adanya praktikum tentang penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui metode penanaman rumput gajah.
2.      Mahasiswa dapat mengetahui pertumbuhan rumput gajah.













II.       TINJAUAN PUSTAKA
A.      Metode Penanaman Rumput Gajah
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah salah satu jenis hijauan makanan ternak karena berproduksi tingggi, kualiatasnya baik, dan daya adaptasinya tinggi. Rumput gajah ini banyak ditanam dan dimanfaatkan pada peternakan penggemukan sapi, persusuan dan pembibitan
Tahap awal dari penanaman rumput gajah adalah dengan pengolahan tanah. Pengolahan tanah adalah suatu perlakuan mekanis terhadap tanah dengan  tujuan menciptakan sifat fisik dari tanah yang baik bagi  kehidupan dan pertumbuhan tanaman. Pengolahan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Pembersihan tanah, tujuannya adalah membersihkan lahan dari tanaman liar yang akan menganggu pertumbuhan rumput. Hal yang penting juga adalah mempertahankan beberapa tanaman sebagai peneduh ternak dan pencegah erosi.
b.      Pembajakan tanah, bertujuan memecah lapisan tanah menjadi bongkah-bongkah agar proses mineralisasi bahan-bahan organic berlangsung dengan cepat.
c.       Penggaruan dan pembuatan bedengan, bertujuan menghancurkan bongkahan-bongkahan padat menjadi struktur remah sekaligus membersihkan sisa-sisa perakaran dari tanaman liar. Sebelum proses ini tanah dapat diberikan pemupukan awal dengan pupuk organic (pupuk kandang) ataupun anorganik (N,P,K) (Iwantoro, 2014).
Tahap lanjutan dari penanaman rumput gajah adalah dengan melakukan penanaman diarea yang telah diolah. Menurut Muliwarni dan Baharuddin (2011), penanaman dapat dilakukan setelah jatuh hujan pertama. Dalam melakukan penanaman ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu cara penanaman, bahan penanaman, dan jarak tanam.
Menurut (Iwantoro, 2014), metode penanama rumput dapat dilakukan dengan cara sebbagai  berikut :
a.       Stek, penanaman dengan cara memaasukkan ±   bagian dari panjang stek dengan kemiringan ± 30º atau dapat juga ditanam seperti tanaman tebu, yaitu  stek dimasukkan kedalam tanah secara terlentang. Jarak tanam ditanah subur 50 cm X 500 cm, 60 cm X 60 cm, ditanah sedang 75 cm X 75 cm dan ditanah kurang subur 1 m X 1 m.
b.      Stolon, menanam dengan menimbuni bagian stolon  yang berjarak  30-60 cm dari buku. Jarak tanam bervariasi, 90 cm X 60 cm, 90 cm X 90 cm, dan 60 cm X 120 cm.
c.       Pols (anakan), menanam seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 2 anakan. Jarak tanam bervariasi, 30 cm X 30 cm, 40 cm X 40 cm, dan 50 cm X 30 cm.

B.     Pertumbuhan Rumput Gajah
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas hijauan antara lain adalah kepadatan tanaman, waktu pemotongan pertama, tinggi pemotongan dan frekuensi pemotongan. Umur tanaman pada saat pemotongan sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi. Umumnya makin tua umur tanaman pada saat pemotongan makin berkurang kadar protein dan sebaliknya kadar serat kasar makin tinggi (Webster Dan Wilson, 1973).
(Prasetyo,2012) Menurut hasil pengkajian, lahan rumput gajah seluas 1 (satu) hektar mampu menampung sapi perah sebanyak 20 ekor selama setahun. Peternak di Kecamatan Getasan,Kabupaten Semarang dalam menanam rumput gajah biaya produksi penanaman rumput gajah pada tahun pertama lebih besar dari pada tahun ke-2 dan ke-3, karena pada tahun ke-2 dan ke-3 biaya yang dikeluarkan hanya untuk pemupukan saja, sehingga diperoleh keuntungan lebih besar pada tahun ke-2 dan ke-3.
Rumput gajah adalah tanaman berasal dari afrika yang dapat mencapai hingga 45 ton per hektar berat kering pada daerah subtropis dan 80 ton per hektar berat kering pada daerah tropis (Woodard and Prine, 1993). Rumput gajah dapat hidup pada daerah dengan kandungan nutrisi yang minimal. Dalam satu tahun rumput gajah dapat dipanen hingga empat kali. (Kurniawan, 2010).
Menurut Okaraonye Dan Ikewuchi (2009) analisa kandungan kimia dari rumput gajah adalah sebagai berikut.
Parameter
Berat bersih
 Berat kering
Kandungan air
89,0
-
Protein kasar
2,97
27,00
Lemak kasar
1,63
14,82
Jumlah total karbohidrat
3,40
30,91
Serat kasar
1,00
9,09












III.             METODEOLOGI PRAKTIKUM
A.      Waktu Praktikum
Praktikum mengenai penanaman rumput gajah dilakukan selama 4 minggu. Minggu pertama dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 14 desember 2014. Minggu kedua dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 21 desember 2104. Minggu ketiga dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 28 desember 2014. Dan pada minggu keempat dilaksanakan pada pukul 16:00, hari rabu, 31 desember 2014. Praktikum ini dilaksanakan di Labolatorium Lapang Unit Lahan Agrostologi Fakultas Peternakan, Universitas Halu Oleo Kendari.
B.       Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1.      Mistar
2.      Jangka sorong
3.      Alat tulis
Bahan yang digunakan pada praktikum penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1.      Tanaman rumput gajah









IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil Praktikum
Hasil dari praktikum yang dilakukan tentang penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
Tabel 1.  Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-1.
No.
Perlakuan
Kelompok
Jumlah tunas (Buah)
Jumlah daun (Buah)
Luas daun (cm)
Tinggi tanaman (cm)
Diameter batang (cm)
1.
A0G
7
7
40
10,5
50
0,3
2.
A1G
5
8
49
60,7
38
0,9
3.
A2G
5,6
10
30
21
36,5
0,5
4.
A3G
8
11
82
22,15
42
0,1
5.
K0G
6
6
62
17,60
41,5
0,7
6.
K1G
7
12
51
15,30
46
0,2
7.
K2G
1,2
10
51
18,10
38
1
8.
K3G
3
9
21
80,23
102
0,7
9.
K0G
1
13
57
4,93
42,2
0,4
10.
S1G
4
7
58
39,6
99,5
0,6
11.
S2G
3,4
14
62
25,4
56
0,5
12.
S3G
7,8
12
31
41
66
1

Tabel 2.  Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-2.
No.
Perlakuan
Kelompok
Jumlah tunas (Buah)
Jumlah daun (Buah)
Luas daun (cm)
Tinggi tanaman (cm)
Diameter batang (cm)
1.
A0G
7
11
45
11,62
55
0,5
2.
A1G
5
9
57
67,79
42
1,1
3.
A2G
5,6
11
40
26,76
38,5
0,6
4.
A3G
8
20
87
24,15
46
0,2
5.
K0G
6
5
61
22,66
46,5
0,9
6.
K1G
7
10
50
17,36
48
0,5
7.
K2G
1,2
9
50
23,61
40
1,2
8.
K3G
3
9
28
83,83
114
1
9.
K0G
1
6
20
6,93
45,5
0,5
10.
S1G
4
8
26
40,6
102,5
0,5
11.
S2G
3,4
17
59
28,4
60
0,9
12.
S3G
7,8
14
78
47
68
1

Tabel 3.  Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-3.
No.
Perlakuan
Kelompok
Jumlah tunas (Buah)
Jumlah daun (Buah)
Luas daun (cm)
Tinggi tanaman (cm)
Diameter batang (cm)
1.
A0G
7
8
23
4,9
44
0,3
2.
A1G
5
9
33
12,58
16,5
0,6
3.
A2G
5,6
7
19
20,58
23
1
4.
A3G
8
3
31
19,74
28
0,2
5.
K0G
6
5
18
12,3
32
0,3
6.
K1G
7
9
37
51,8
144
0,6
7.
K2G
1,2
7
21
37,24
23
0,5
8.
K3G
3
14
53
3,15
50
0,5
9.
K0G
1
6
13
2,42
55
0,5
10.
S1G
4
7
15
16,8
6,5
0,3
11.
S2G
3,4
8
26
16,42
25
0,3
12.
S3G
7,8
8
24
22,4
40
0,3

Tabel 4.  Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-4.
No.
Perlakuan
Kelompok
Jumlah tunas (Buah)
Jumlah daun (Buah)
Luas daun (cm)
Tinggi tanaman (cm)
Diameter batang (cm)
1.
A0G
7
16
67
30,8
53,5
0,7
2.
A1G
5
2
9
24,87
52
0,8
3.
A2G
5,6
2
11
19,6
35
0,5
4.
A3G
8
11
78
11,47
60
0,4
5.
K0G
6
3
56
2,8
35
0,5
6.
K1G
7
3
48
84,63
52
1
7.
K2G
1,2
8
26
17,36
60
1
8.
K3G
3
25
80
18,08
49
1,2
9.
K0G
1
1
5
10,19
33
1
10.
S1G
4
7
30
38,08
118,8
0,8
11.
S2G
3,4
12
48
98
51
0,6
12.
S3G
7,8
16
91
63,19
78,7
1,2







B.       Pembahasan
Rumput gajah (Pennisetum purpureum) adalah salah satu jenis hijauan makanan ternak karena berproduksi tingggi, kualiatasnya baik, dan daya adaptasinya tinggi. Rumput gajah ini banyak ditanam dan di manfaatkan pada peternakan penggemukan sapi, persusuan dan pembibitan .
      Rumput ini merupakan salah satu rumput unggul tanpa adanya persilangan dengan rumput lainnya. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) ini mempunyai produksi yang cukup tinggi, anakan yang banyak dan mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak keras serta mempunyai ruas-ruas yang pendek, daunnya lebih lebar.
Dalam praktikum ini penanaman rumput gajah dilakukan secara bertahap atau  /minggu sampai tunas yang dihasilkan panjang. Praktikum ini dilakukan selama 4 minggu seperti pembahasan dibawah yang membahas bahwa rumput gajah ditanam dari minggu pertama sampai minggu ke empat.








a.      Jumlah tunas pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 1. Pengukuran terhadap jumlah tunas tanaman rumput gajah dengan perlakuan K0G yang dilakukan selama 4 minggu.
Dari diagram garis diatas yang berkaitan dengan jumlah tunas pada rumput gajah yang diberikan perlakuan K0G, di dapatkan bahwa pada minggu pertama jumlah tunas pada rumput gajah adalah 9 buah, minggu ke-2 9 buah, minggu ke-3 53 buah, dan pada minggu keempat berjumlah 80 buah. Jumlah tunas pada rumput gajah dengan perlakuan K0G, setiap minggunya selalu bertambah. Bertambahnya pada jumlah tunas tersebut dapat memicu laju pertumbuhan pada rumput gajah. Hal ini dikarenakan tunas merupakan tempat tumbuhnya daun, sedangkan daun merupakan tempat untuk melakukan fotosintesis pada tanaman. Dengan kata lain, semakin banyak tunas yang tumbuh semakin cepat pula tanaman tersebut untuk tumbuh.





b.      Jumlah daun pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 2. Pengukuran terhadap jumlah daun tanaman rumput gajah dengan perlakuan K0G yang dilakukan selama 4 minggu.
Dengan gambaran diatas mengenai mengenai jumlah daun pada tanaman rumput gajah yang diberikan perlakuan K0G, didapatkan bahwa pada minggu pertama jumlah daun pada rumput gajah adalah 21 buah, minggu ke-2 berjumlah 28 buah, minggu ke-3 berjumlah 53 buah, minggu ke-4 berjumlah 80 buah.
Pertumbuhan daun pada rumput gajah ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, seperti ketersediaan unsuh hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman, manajemen yang  diberikan terhadap tanaman  tersebut dll.










c.       Luas daun pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 3. Pengukuran terhadap luas daun tanaman rumput gajah yang dengan perlakuan K0G dilakukan selama 4 minggu.
Pada pengukuran luas daun rumput didapatkan bahwa pada minggu pertama pengukuran luas daun adalah 80,23 cm, minggu ke-2 adalah 83,83 cm, minggu ke-3 adalah 50 cm, dan pada minggu ke-4 berjumlah 18,08 cm. Berkurangnya tinggi tanaman dari minggu ke-3 hingga minggu ke-4 dapat disebabkan oleh beberapa factor, misalnya adanya renggutan hewan ternak, kesalahan dalam perhitangan dll.
Mansyur, et all. (2005), menyatakan tanaman pakan ternak yang memiliki kemampuan menghasilkan daun yang banyak akan mempunyai kualitas yang baik, yaitu kandungan nutrisi yang tinggi dan pada akhirnya kecernaan yang lebih besar.  Salah satu criteria yang perlu diperharikan dalam memilih untuk menanam tanaman pakan adalah tanaman yang mempunyai daun yang lebat (Djuned, et all, 1980). Hal ini didasarkan pada hasil analisis bahwa kandungan protein dan nutrisi lainya lebih banyak terdapat pada daun. Bagian helai daun mempunyai kosentrasi total abu dan beberapa mineral esensial bagi ternak dibanding bagian tanaman lainnya.
d.      Tinggi tanaman pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 4. Pengukuran terhadap tinggi tanaman rumput gajah yang dengan perlakuan K0G dilakukan selama 4 minggu.
Tinggi tanaman rumput gajah yang diukur dengan perlakuan K0G didapatkan bahwa pada minggu pertama tinggi tanaman 102 cm,  minggu ke-dua menjadi 114 cm, pada minggu ke-3 setinggi 50 cm, dan pada minggu ke-4 setinggi 49 cm. Berkurangnya tinggi tanaman ini dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam melihat alat ukur, adanya hujan yang berkepanjangan menyebabkan tanah bedengan terkena erosi.
Perbedaan unsure hara dalam tanah pada setiap level pupuk yang diberikan terutama unsure hara nitrogen, dimana unsure hara nitrogen yang terkandung didalam pupuk kandang, sangat besar kegunaanya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan rumput gajah. Nitrogen dapat meningkatkan pertubuhan tanaman dengan daun tanaman yang lebar  serta warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tanaman, serta meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun dengan jumlah yang lebih banyak.




e.       Diameter batang pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 5. Pengukuran terhadap Diameter Batang tanaman rumput gajah dengan perlakuan K0G yang dilakukan selama 4 minggu. 
Diameter batang rumput gajah dengan perlakuan K0G didapatkan hasil bahwa pada minggu pertama, diameter batang adalah 0,5 cm, minggu kedua 1 cm, minggu ke-3 0,5 cm dan pada minggu ke-4 diameter batang adalah 1,2 cm. Umur tanaman berbanding lurus dengan ukuran batang tanaman,  maksudnya semakin bertambahnya umur tanaman maka semakin bertambah pula ukuran batang tanaman tersebut.
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengruhi produktivitas rumput yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang mencakup keadaan tanah dan kesuburannya, pengruh iklim termasuk cuaca dan perlakuan manusia atau manajemen.




V.                PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari pembasahan yang telah dijelaskan mengenai penanaman rumput gajah, dapat disimpulkan bahwa :
1.      Tanaman rumput gajah yang menjadi objek pengamatan oleh kelompok 3 diberikan perlakuan K0G. Pada minggu pertama, jumlah tunas adalah 9 buah, jumlah daun 21 buah, luas tanaman 80,23 cm, tinggi tanaman 102 cm dan diameter batang 0,5 cm. Pada minggu ke-2 jumlah tunas adalah 9 buah, jumlah daun adalah 14 buan, luas daun 83,83cm, tinggi tanaman 114 cm dan diameter batang 1 cm. Pada minggu ke-3, jumlah tunas 12 buah, jumlah daun 53 buah, luas daun 3,15 cm, tinggi tanaman 50 cm dan diameter batang 0,5 cm. Hingga minggu ke-4, jumlah tunas adalah 25 buah, jumlah daun 80 buah, luas daun 18,08 cm, tinggi tanaman 49 cm dan diameter batang 1,2 cm.

B.       Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada ptaktikum ini yaitu sebaiknya asisten harus konsisten dalam menempatkan waktu,serta tidak boleh terlambat saat menjalankan praktikum,kemudian asisten harus selalu mencatat nama  nama yang tidak aktif dan aktif dalam melaksanakan praktikum, serta asisten harus kompak dengan praktikumnya juga mahasiswa harus kompak, selain itu mahasiswa juga harus tepat waktu .




DAFTAR PUSTAKA
Djuned. H., Wiradisastra.M.D.,T. Usri., T. Aisjah., R. Tarmidi. 1980. Tanaman Makanan Ternak. Bagian Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Unpad. Bandung.
Hakim, 1986. Dasar Dasar Ilmu Tanah. Lampung : Universitas Lampung.
Iwantoro, I. 2014. Pedoman Pelaksanaan Penanaman dan Pengembangan  Tanaman Pakan Ternak Berkualitas. Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewankementerian Pertanian. Jakarta.
Lubis, L.A, 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT Pembangunan, Jakarta.
Mas’ud Poewidodo. 1992. Telaah Kesuburan Tanah. Agkasa, Bandung.
Mansyur., Nyimas., P. Indrani., Iin Susilowati., Tidi dhalalika. 2005. Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Pakan Dibawah Naungan Perkebunan pisang. Prosiding lokakarya Tanaman Pakan Ternak. Bogor 16 September 2005. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan. Badan LItbang Pertanian.
Muliwarni, Baharuddin . I., (2011). Pedoman Budidaya dan Produksi Hijauan Makanan Ternak. Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Selatan. Makasar.
Mulyadi, Suteja A.G. dan Rui, Kartasapoetra 1987. Pupuk Dan Cara Pemupukan.Rineka Cipta, Jakarta.
ZihmdaldalamJamilah.2013.   Pengaruhpenyiangangulmadansistimtanamen terhadappertumbuhandanhasiltanamanpadisawah (oryza sativa l). FakultasPertanian, UniveritasJabalGhafurSigli.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar