LAPORAN
PRAKTIKUM
ILMU
TANAMAN MAKANAN TERNAK
“PENANAMAN RUMPUT GAJAH”
OLEH :
NAMA :
Gorisman Matualesi
NIM :
L1A1 13 009
KELAS :
A
KELOMPOK :
1
ASISTEN P :
LA ATRI
FAKULTAS
PETERNAKAN
JURUSAN
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2014
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hijauan merupakan sumber makanan utama bagi ternak
ruminansia untuk dapat bertahan hidup, berproduksi serta berkembangbiak.
Produksi ternak yang tinggi perlu didukung oleh ketersediaan hijauan yang cukup
dan kontinyu. Sumber utama hijauan pakan adalah berasal dari rumput. Salah satu
rumput yang sangat potensial dan sering diberikan pada ternak ruminansia adalah
rumput gajah (Pennisetum purpureum). Rumput ini merupakan salah satu
rumput unggul tanpa adanya persilangan dengan rumput lainnya. Rumput gajah (Pennisetum
purpureum) ini mempunyai produksi yang cukup tinggi, anakan yang banyak dan
mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak keras serta mempunyai ruas-ruas
yang pendek, daunnya lebih lebar.
Pengolahan tanah pada lahan yang akan ditanami rumput gajah
pada umumnya seperti pengolahan pada lahan pertanian pada umumnya.Penanaman
rumput gajah yang juga memperhatikan jarak tanamnya agar tanaman tumbuh dengan
baik maka pengolahan lahan yang paling efisiean dengan menggunakan cara Optimum
tillage yaitu pengolahan tanah yang hanya mengolah bagian yang akan
ditanami rumput gajah tersebut.Apabla melakukan cara pengolahan lahan lainnya
seperti pengolahan maksimum,pengolahan minimum bahkan tidak dilakukan
pengolahan maka pertumbuhan dan perkembangan tanaman rumput gajah akan
terganggu dan mungkin akan mengalami kegagalan saat panen.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan akan hijauan makanan
ternak perlu dilakukan penanaman hijauan pada lahan yang subur. Penanaman
hijauan makanan ternak pada lahan yang subur akan menghasilkan produktivitas
hijauan makanan ternak yang lebih baik dibandingkan pada lahan kritis atau
kurang subur. Selama ini yang menjadi kendala peternak adalah berkurangnya
lahan subur untuk menanam hijauan makanan ternak karena adanya alih fungsi
lahan, perumahan, industri, persawahan, perkebunan, dan sebagainya.
Dengan
adanya penjelasan diatas, maka mahasiswa diharapkan dapat mengetahui bagaimana
cara penanaman dan pertumbuhan tanaman rumput gajah. Hal ini dapat diwujudkan
dengan melakukan praktikum tentang penanaman rumput gajah.
B. Tujuan
Tujuan
yang ingin dicapai dengan adanya praktikum mengenai penanaman rumput gajah
adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui metode penanaman rumput gajah.
2. Untuk
mengetahui pertumbuhan rumput gajah.
C. Manfaat
Manfaat
yang didapatkan dengan adanya praktikum tentang penanaman rumput gajah adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa
dapat mengetahui metode penanaman rumput gajah.
2. Mahasiswa
dapat mengetahui pertumbuhan rumput gajah.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Metode
Penanaman Rumput Gajah
Rumput
gajah (Pennisetum
purpureum) adalah salah satu jenis hijauan makanan ternak karena
berproduksi tingggi, kualiatasnya baik, dan daya adaptasinya tinggi. Rumput
gajah ini banyak ditanam dan dimanfaatkan pada peternakan penggemukan sapi,
persusuan dan pembibitan
Tahap
awal dari penanaman rumput gajah adalah dengan pengolahan tanah. Pengolahan
tanah adalah suatu perlakuan mekanis terhadap tanah dengan tujuan menciptakan sifat fisik dari tanah
yang baik bagi kehidupan dan pertumbuhan
tanaman. Pengolahan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Pembersihan
tanah, tujuannya adalah membersihkan lahan dari tanaman liar yang akan
menganggu pertumbuhan rumput. Hal yang penting juga adalah mempertahankan
beberapa tanaman sebagai peneduh ternak dan pencegah erosi.
b. Pembajakan
tanah, bertujuan memecah lapisan tanah menjadi bongkah-bongkah agar proses
mineralisasi bahan-bahan organic berlangsung dengan cepat.
c. Penggaruan
dan pembuatan bedengan, bertujuan menghancurkan bongkahan-bongkahan padat
menjadi struktur remah sekaligus membersihkan sisa-sisa perakaran dari tanaman
liar. Sebelum proses ini tanah dapat diberikan pemupukan awal dengan pupuk
organic (pupuk kandang) ataupun anorganik (N,P,K) (Iwantoro, 2014).
Tahap
lanjutan dari penanaman rumput gajah adalah dengan melakukan penanaman diarea
yang telah diolah. Menurut Muliwarni dan Baharuddin (2011), penanaman dapat
dilakukan setelah jatuh hujan pertama. Dalam melakukan penanaman ada 3 hal yang
perlu diperhatikan yaitu cara penanaman, bahan penanaman, dan jarak tanam.
Menurut
(Iwantoro, 2014), metode penanama rumput dapat dilakukan dengan cara
sebbagai berikut :
a. Stek,
penanaman dengan cara memaasukkan ± bagian dari panjang stek dengan kemiringan ±
30º atau dapat juga ditanam seperti tanaman tebu, yaitu stek dimasukkan kedalam tanah secara
terlentang. Jarak tanam ditanah subur 50 cm X 500 cm, 60 cm X 60 cm, ditanah
sedang 75 cm X 75 cm dan ditanah kurang subur 1 m X 1 m.
b. Stolon,
menanam dengan menimbuni bagian stolon
yang berjarak 30-60 cm dari buku.
Jarak tanam bervariasi, 90 cm X 60 cm, 90 cm X 90 cm, dan 60 cm X 120 cm.
c. Pols
(anakan), menanam seperti menanam padi, dengan kebutuhan setiap lubang 2
anakan. Jarak tanam bervariasi, 30 cm X 30 cm, 40 cm X 40 cm, dan 50 cm X 30
cm.
B.
Pertumbuhan Rumput Gajah
Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas hijauan antara lain adalah kepadatan tanaman, waktu
pemotongan pertama, tinggi pemotongan dan frekuensi pemotongan. Umur tanaman
pada saat pemotongan sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi. Umumnya makin
tua umur tanaman pada saat pemotongan makin berkurang kadar protein dan
sebaliknya kadar serat kasar makin tinggi (Webster Dan Wilson, 1973).
(Prasetyo,2012) Menurut hasil
pengkajian, lahan rumput gajah seluas 1 (satu) hektar mampu menampung sapi
perah sebanyak 20 ekor selama setahun. Peternak di Kecamatan Getasan,Kabupaten
Semarang dalam menanam rumput gajah biaya produksi penanaman rumput gajah pada
tahun pertama lebih besar dari pada tahun ke-2 dan ke-3, karena pada tahun ke-2
dan ke-3 biaya yang dikeluarkan hanya untuk pemupukan saja, sehingga diperoleh
keuntungan lebih besar pada tahun ke-2 dan ke-3.
Rumput gajah adalah tanaman berasal
dari afrika yang dapat mencapai hingga 45 ton per hektar berat kering pada
daerah subtropis dan 80 ton per hektar berat kering pada daerah tropis (Woodard
and Prine, 1993). Rumput gajah dapat hidup pada daerah dengan kandungan nutrisi
yang minimal. Dalam satu tahun rumput gajah dapat dipanen hingga empat kali. (Kurniawan,
2010).
Menurut Okaraonye Dan
Ikewuchi (2009) analisa kandungan kimia dari rumput gajah adalah sebagai
berikut.
Parameter
|
Berat bersih
|
Berat kering
|
Kandungan air
|
89,0
|
-
|
Protein kasar
|
2,97
|
27,00
|
Lemak kasar
|
1,63
|
14,82
|
Jumlah total karbohidrat
|
3,40
|
30,91
|
Serat kasar
|
1,00
|
9,09
|
III.
METODEOLOGI
PRAKTIKUM
A.
Waktu
Praktikum
Praktikum
mengenai penanaman rumput gajah dilakukan selama 4 minggu. Minggu pertama
dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 14 desember 2014. Minggu kedua
dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 21 desember 2104. Minggu ketiga
dilaksanakan pada pukul 16:00, hari minggu, 28 desember 2014. Dan pada minggu
keempat dilaksanakan pada pukul 16:00, hari rabu, 31 desember 2014. Praktikum
ini dilaksanakan di Labolatorium Lapang Unit Lahan Agrostologi Fakultas
Peternakan, Universitas Halu Oleo Kendari.
B. Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1. Mistar
2. Jangka
sorong
3. Alat
tulis
Bahan
yang digunakan pada praktikum penanaman rumput gajah adalah sebagai berikut :
1. Tanaman
rumput gajah
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Praktikum
Hasil
dari praktikum yang dilakukan tentang penanaman rumput gajah adalah sebagai
berikut :
Tabel
1. Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu
Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-1.
No.
|
Perlakuan
|
Kelompok
|
Jumlah
tunas (Buah)
|
Jumlah
daun (Buah)
|
Luas
daun (cm)
|
Tinggi
tanaman (cm)
|
Diameter
batang (cm)
|
1.
|
A0G
|
7
|
7
|
40
|
10,5
|
50
|
0,3
|
2.
|
A1G
|
5
|
8
|
49
|
60,7
|
38
|
0,9
|
3.
|
A2G
|
5,6
|
10
|
30
|
21
|
36,5
|
0,5
|
4.
|
A3G
|
8
|
11
|
82
|
22,15
|
42
|
0,1
|
5.
|
K0G
|
6
|
6
|
62
|
17,60
|
41,5
|
0,7
|
6.
|
K1G
|
7
|
12
|
51
|
15,30
|
46
|
0,2
|
7.
|
K2G
|
1,2
|
10
|
51
|
18,10
|
38
|
1
|
8.
|
K3G
|
3
|
9
|
21
|
80,23
|
102
|
0,7
|
9.
|
K0G
|
1
|
13
|
57
|
4,93
|
42,2
|
0,4
|
10.
|
S1G
|
4
|
7
|
58
|
39,6
|
99,5
|
0,6
|
11.
|
S2G
|
3,4
|
14
|
62
|
25,4
|
56
|
0,5
|
12.
|
S3G
|
7,8
|
12
|
31
|
41
|
66
|
1
|
Tabel
2. Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu
Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-2.
No.
|
Perlakuan
|
Kelompok
|
Jumlah
tunas (Buah)
|
Jumlah
daun (Buah)
|
Luas
daun (cm)
|
Tinggi
tanaman (cm)
|
Diameter
batang (cm)
|
1.
|
A0G
|
7
|
11
|
45
|
11,62
|
55
|
0,5
|
2.
|
A1G
|
5
|
9
|
57
|
67,79
|
42
|
1,1
|
3.
|
A2G
|
5,6
|
11
|
40
|
26,76
|
38,5
|
0,6
|
4.
|
A3G
|
8
|
20
|
87
|
24,15
|
46
|
0,2
|
5.
|
K0G
|
6
|
5
|
61
|
22,66
|
46,5
|
0,9
|
6.
|
K1G
|
7
|
10
|
50
|
17,36
|
48
|
0,5
|
7.
|
K2G
|
1,2
|
9
|
50
|
23,61
|
40
|
1,2
|
8.
|
K3G
|
3
|
9
|
28
|
83,83
|
114
|
1
|
9.
|
K0G
|
1
|
6
|
20
|
6,93
|
45,5
|
0,5
|
10.
|
S1G
|
4
|
8
|
26
|
40,6
|
102,5
|
0,5
|
11.
|
S2G
|
3,4
|
17
|
59
|
28,4
|
60
|
0,9
|
12.
|
S3G
|
7,8
|
14
|
78
|
47
|
68
|
1
|
Tabel 3. Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu Tanaman
Makanan Ternak pada minggu ke-3.
No.
|
Perlakuan
|
Kelompok
|
Jumlah
tunas (Buah)
|
Jumlah
daun (Buah)
|
Luas
daun (cm)
|
Tinggi
tanaman (cm)
|
Diameter
batang (cm)
|
1.
|
A0G
|
7
|
8
|
23
|
4,9
|
44
|
0,3
|
2.
|
A1G
|
5
|
9
|
33
|
12,58
|
16,5
|
0,6
|
3.
|
A2G
|
5,6
|
7
|
19
|
20,58
|
23
|
1
|
4.
|
A3G
|
8
|
3
|
31
|
19,74
|
28
|
0,2
|
5.
|
K0G
|
6
|
5
|
18
|
12,3
|
32
|
0,3
|
6.
|
K1G
|
7
|
9
|
37
|
51,8
|
144
|
0,6
|
7.
|
K2G
|
1,2
|
7
|
21
|
37,24
|
23
|
0,5
|
8.
|
K3G
|
3
|
14
|
53
|
3,15
|
50
|
0,5
|
9.
|
K0G
|
1
|
6
|
13
|
2,42
|
55
|
0,5
|
10.
|
S1G
|
4
|
7
|
15
|
16,8
|
6,5
|
0,3
|
11.
|
S2G
|
3,4
|
8
|
26
|
16,42
|
25
|
0,3
|
12.
|
S3G
|
7,8
|
8
|
24
|
22,4
|
40
|
0,3
|
Tabel
4. Hasil Pengamatan Praktikum Ilmu
Tanaman Makanan Ternak pada minggu ke-4.
No.
|
Perlakuan
|
Kelompok
|
Jumlah
tunas (Buah)
|
Jumlah
daun (Buah)
|
Luas
daun (cm)
|
Tinggi
tanaman (cm)
|
Diameter
batang (cm)
|
1.
|
A0G
|
7
|
16
|
67
|
30,8
|
53,5
|
0,7
|
2.
|
A1G
|
5
|
2
|
9
|
24,87
|
52
|
0,8
|
3.
|
A2G
|
5,6
|
2
|
11
|
19,6
|
35
|
0,5
|
4.
|
A3G
|
8
|
11
|
78
|
11,47
|
60
|
0,4
|
5.
|
K0G
|
6
|
3
|
56
|
2,8
|
35
|
0,5
|
6.
|
K1G
|
7
|
3
|
48
|
84,63
|
52
|
1
|
7.
|
K2G
|
1,2
|
8
|
26
|
17,36
|
60
|
1
|
8.
|
K3G
|
3
|
25
|
80
|
18,08
|
49
|
1,2
|
9.
|
K0G
|
1
|
1
|
5
|
10,19
|
33
|
1
|
10.
|
S1G
|
4
|
7
|
30
|
38,08
|
118,8
|
0,8
|
11.
|
S2G
|
3,4
|
12
|
48
|
98
|
51
|
0,6
|
12.
|
S3G
|
7,8
|
16
|
91
|
63,19
|
78,7
|
1,2
|
B.
Pembahasan
Rumput gajah (Pennisetum
purpureum) adalah salah satu jenis hijauan makanan ternak karena
berproduksi tingggi, kualiatasnya baik, dan daya adaptasinya tinggi. Rumput
gajah ini banyak ditanam dan di manfaatkan pada peternakan penggemukan sapi,
persusuan dan pembibitan .
Rumput ini merupakan salah satu
rumput unggul tanpa adanya persilangan dengan rumput lainnya. Rumput gajah (Pennisetum
purpureum) ini mempunyai produksi yang cukup tinggi, anakan yang banyak dan
mempunyai akar yang kuat, batang yang tidak keras serta mempunyai ruas-ruas
yang pendek, daunnya lebih lebar.
Dalam praktikum ini penanaman rumput
gajah dilakukan secara bertahap atau
/minggu sampai tunas yang dihasilkan panjang. Praktikum ini dilakukan
selama 4 minggu seperti pembahasan dibawah yang membahas bahwa rumput gajah
ditanam dari minggu pertama sampai minggu ke empat.
a.
Jumlah
tunas pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 1. Pengukuran terhadap
jumlah tunas tanaman rumput gajah dengan perlakuan
K0G yang dilakukan selama 4 minggu.
Dari
diagram garis diatas yang berkaitan dengan jumlah tunas pada rumput gajah yang
diberikan perlakuan K0G, di dapatkan bahwa pada minggu pertama jumlah tunas
pada rumput gajah adalah 9 buah, minggu ke-2 9 buah, minggu ke-3 53 buah, dan
pada minggu keempat berjumlah 80 buah. Jumlah tunas pada rumput gajah dengan
perlakuan K0G, setiap minggunya selalu bertambah. Bertambahnya pada jumlah
tunas tersebut dapat memicu laju pertumbuhan pada rumput gajah. Hal ini
dikarenakan tunas merupakan tempat tumbuhnya daun, sedangkan daun merupakan
tempat untuk melakukan fotosintesis pada tanaman. Dengan kata lain, semakin
banyak tunas yang tumbuh semakin cepat pula tanaman tersebut untuk tumbuh.
b.
Jumlah
daun pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 2. Pengukuran terhadap
jumlah daun tanaman rumput gajah dengan perlakuan
K0G yang dilakukan selama 4 minggu.
Dengan
gambaran diatas mengenai mengenai jumlah daun pada tanaman rumput gajah yang
diberikan perlakuan K0G, didapatkan bahwa pada minggu pertama jumlah daun pada
rumput gajah adalah 21 buah, minggu ke-2 berjumlah 28 buah, minggu ke-3
berjumlah 53 buah, minggu ke-4 berjumlah 80 buah.
Pertumbuhan
daun pada rumput gajah ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, seperti
ketersediaan unsuh hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman, manajemen
yang diberikan terhadap tanaman tersebut dll.
c.
Luas
daun pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 3. Pengukuran terhadap
luas daun tanaman rumput gajah yang dengan perlakuan
K0G dilakukan selama 4 minggu.
Pada pengukuran luas daun rumput didapatkan bahwa pada minggu
pertama pengukuran luas daun adalah 80,23 cm, minggu ke-2 adalah 83,83 cm,
minggu ke-3 adalah 50 cm, dan pada minggu ke-4 berjumlah 18,08 cm. Berkurangnya
tinggi tanaman dari minggu ke-3 hingga minggu ke-4 dapat disebabkan oleh
beberapa factor, misalnya adanya renggutan hewan ternak, kesalahan dalam
perhitangan dll.
Mansyur, et all.
(2005), menyatakan tanaman pakan ternak yang memiliki kemampuan menghasilkan
daun yang banyak akan mempunyai kualitas yang baik, yaitu kandungan nutrisi
yang tinggi dan pada akhirnya kecernaan yang lebih besar. Salah satu criteria yang perlu diperharikan
dalam memilih untuk menanam tanaman pakan adalah tanaman yang mempunyai daun
yang lebat (Djuned, et all, 1980). Hal ini didasarkan pada hasil analisis bahwa
kandungan protein dan nutrisi lainya lebih banyak terdapat pada daun. Bagian
helai daun mempunyai kosentrasi total abu dan beberapa mineral esensial bagi
ternak dibanding bagian tanaman lainnya.
d.
Tinggi
tanaman pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 4. Pengukuran terhadap
tinggi tanaman rumput gajah yang dengan perlakuan
K0G dilakukan selama 4 minggu.
Tinggi tanaman rumput gajah yang diukur dengan perlakuan K0G
didapatkan bahwa pada minggu pertama tinggi tanaman 102 cm, minggu ke-dua menjadi 114 cm, pada minggu
ke-3 setinggi 50 cm, dan pada minggu ke-4 setinggi 49 cm. Berkurangnya tinggi
tanaman ini dapat disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam melihat alat
ukur, adanya hujan yang berkepanjangan menyebabkan tanah bedengan terkena
erosi.
Perbedaan unsure hara dalam tanah pada setiap level pupuk
yang diberikan terutama unsure hara nitrogen, dimana unsure hara nitrogen yang
terkandung didalam pupuk kandang, sangat besar kegunaanya bagi tanaman untuk
pertumbuhan dan perkembangan rumput gajah. Nitrogen dapat meningkatkan
pertubuhan tanaman dengan daun tanaman yang lebar serta warna yang lebih hijau, meningkatkan
kadar protein dalam tanaman, serta meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun
dengan jumlah yang lebih banyak.
e.
Diameter
batang pada rumput gajah dengan perlakuan K0G
Diagram garis 5. Pengukuran terhadap Diameter
Batang tanaman rumput gajah dengan perlakuan
K0G yang dilakukan selama 4
minggu.
Diameter batang rumput gajah dengan perlakuan K0G didapatkan
hasil bahwa pada minggu pertama, diameter batang adalah 0,5 cm, minggu kedua 1
cm, minggu ke-3 0,5 cm dan pada minggu ke-4 diameter batang adalah 1,2 cm. Umur
tanaman berbanding lurus dengan ukuran batang tanaman, maksudnya semakin bertambahnya umur tanaman
maka semakin bertambah pula ukuran batang tanaman tersebut.
Pada dasarnya ada dua faktor yang mempengruhi produktivitas
rumput yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan yang mencakup keadaan tanah
dan kesuburannya, pengruh iklim termasuk cuaca dan perlakuan manusia atau
manajemen.
V.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
pembasahan yang telah dijelaskan mengenai penanaman rumput gajah, dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Tanaman rumput gajah yang menjadi objek
pengamatan oleh kelompok 3 diberikan perlakuan K0G. Pada minggu pertama, jumlah
tunas adalah 9 buah, jumlah daun 21 buah, luas tanaman 80,23 cm, tinggi tanaman
102 cm dan diameter batang 0,5 cm. Pada minggu ke-2 jumlah tunas adalah 9 buah,
jumlah daun adalah 14 buan, luas daun 83,83cm, tinggi tanaman 114 cm dan
diameter batang 1 cm. Pada minggu ke-3, jumlah tunas 12 buah, jumlah daun 53
buah, luas daun 3,15 cm, tinggi tanaman 50 cm dan diameter batang 0,5 cm.
Hingga minggu ke-4, jumlah tunas adalah 25 buah, jumlah daun 80 buah, luas daun
18,08 cm, tinggi tanaman 49 cm dan diameter batang 1,2 cm.
B. Saran
Saran
yang dapat saya ajukan pada ptaktikum ini yaitu sebaiknya asisten harus
konsisten dalam menempatkan waktu,serta tidak boleh terlambat saat menjalankan
praktikum,kemudian asisten harus selalu mencatat nama nama yang tidak aktif dan aktif dalam
melaksanakan praktikum, serta asisten harus kompak dengan praktikumnya juga
mahasiswa harus kompak, selain itu mahasiswa juga harus tepat waktu .
DAFTAR PUSTAKA
Djuned.
H., Wiradisastra.M.D.,T. Usri., T. Aisjah., R. Tarmidi. 1980. Tanaman Makanan Ternak. Bagian Makanan Ternak.
Fakultas Peternakan Unpad. Bandung.
Hakim, 1986. Dasar Dasar Ilmu Tanah.
Lampung : Universitas Lampung.
Iwantoro,
I. 2014. Pedoman Pelaksanaan Penanaman
dan Pengembangan Tanaman Pakan Ternak
Berkualitas. Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewankementerian
Pertanian. Jakarta.
Lubis, L.A, 1992. Ilmu Makanan Ternak.
PT Pembangunan, Jakarta.
Mas’ud Poewidodo. 1992. Telaah
Kesuburan Tanah. Agkasa, Bandung.
Mansyur.,
Nyimas., P. Indrani., Iin Susilowati., Tidi dhalalika. 2005. Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Pakan
Dibawah Naungan Perkebunan pisang. Prosiding lokakarya Tanaman Pakan
Ternak. Bogor 16 September 2005. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan.
Badan LItbang Pertanian.
Muliwarni,
Baharuddin . I., (2011). Pedoman Budidaya
dan Produksi Hijauan Makanan Ternak. Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi
Selatan. Makasar.
Mulyadi, Suteja A.G. dan Rui,
Kartasapoetra 1987. Pupuk Dan Cara Pemupukan.Rineka Cipta, Jakarta.
ZihmdaldalamJamilah.2013. Pengaruhpenyiangangulmadansistimtanamen terhadappertumbuhandanhasiltanamanpadisawah
(oryza sativa l).
FakultasPertanian, UniveritasJabalGhafurSigli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar